Hipertiroidisme adalah produksi hormon tiroksin yang terlalu banyak. Hal ini dapat meningkatkan metabolisme.
Gejala termasuk berat badan yang turun secara tidak terduga, denyut jantung yang cepat atau tidak teratur, berkeringat, dan lekas marah, meskipun orang tua sering kali tidak mengalami gejala ini.
Bagi mereka yang terserang hipertiroid, ada tanda-tanda khusus yang bisa dirasakan dan menjadi indikasi. Seperti tremor atau saraf yang selalu bergetar, sulit konsentrasi, sering berkeringat, peningkatan tekanan darah, sulit tidur, mual-mual dan muntah. Sedangkan ciri fisik yang bisa dilihat adalah rambut rontok, membesarnya kelenjar payudara pada pria dan kelenjar tiroid membesar.
Penyakit hipertiroid yang tidak segera diobati akan menimbulkan komplikasi. Komplikasi dari bahaya penyakit hipertiroid ini bisa memengaruhi sistem tubuh lainnya. Bahaya penyakit hipertiroid ini bisa meliputi penyakit jantung hingga kerusakan tulang.
Hipertiroid dapat dikenali dari gejala-gejala berikut :
- Metabolisme meningkat: jika metabolisme anda meningkat, artinya aliran darah anda juga akan meningkat sehingga membuat ginjal akan memproduksi lebih banyak urin dan anda akan menjadi lebih sering buang air kecil.
- Cepat merasa lelah dan lemas padahal tidak melakukan aktivitas yang berat.
- Seringkali kesulitan bernapas atau sesak napas padahal tidak memiliki riwayat asma yang akut.
- Berat badan turun tiba-tiba tanpa alasan yang jelas, padahal anda tidak melakukan diet sama sekali. Hal ini berhubungan dengan proses metabolisme yang cepat.
- Kaki terlihat lebih bengkak.
- Diare.
- Siklus menstruasi yang tidak teratur.
- Denyut jantung yang berubah menjadi sangat cepat pada saat-saat tertentu, padahal anda tidak melakukan aktivitas berat atau aktivitas yang memacu adrenalin.
Hipertiroidisme yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama yang berkaitan dengan jantung. Ketika mengalami hipertiroidisme, metabolisme terus berjalan setiap saat dan dapat memengaruhi kinerja jantung.
Selain itu hipertiroid yang tak terkontrol juga memicu keroposnya tulang alias osteoporosis. Jumlah hormon tiroid yang telampau banyak akan memengaruhi tubuh dalam menyerap kalsium ke dalam tulang. Hal inilah yang membuat tulang jadi rapuh.